Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan akan pentingnya anak-anak dididik secara baik. Menurut Ahok, bukan hanya berkaitan hal yang bersifat fisik saja yang patut diajarkan dengan tepat, tetapi juga yang bersifat mental dan rohaniah.
"Saya bukan mau mencampuri urusan agama, logika saya sangat sederhana. Kalau orang beragama makin dekat sama Tuhan, harusnya dia menghasilkan paling nggak 3K. Kasih, keadilan, kebenaran," ujar Ahok pada acara 'Pengendalian Penduduk Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Jakarta' di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Lebih lanjut suami dari Veronica Tan tersebut menyatakan perilaku seseorang bisa mencerminkan apakah dia dekat dengan agama atau tidak.
"Kalau orang mengaku beragama tapi mau bunuh orang, itu bukan agama tapi setan. Ajaran setan. Kalau agama 'ngajarin' orang darah Ahok halal, itu setan. Tidak ada agama 'ngajarin' seperti itu, dan itu pengecut," ungkap Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama lahir dari keluarga keturunan Tionghoa. Berkat didikan dari orangtua khususnya sang ayah yang disiplin, ia bertumbuh menjadi sesosok pribadi yang berani, religius, bersih, transparan, dan profesional.
Sejarah Indonesia pun mencatat Ahok adalah orang kedua yang menjadi Gubernur DKI Jakarta yang beragama Nasrani. Sebelumnya, ada Henk Ngantung, pria kelahiran Manado yang memerintah di provinsi ibukota Indonesia ini pada 26 Agustus 1964 hingga 15 Juli 1965.
sumber : jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment