Pikiran yang bijaksana tidak akan pernah menolak niat baik seseorang. Ketulusan seseorang tidak bisa kita nilai dari apa yang dia berikan. Tapi iman adalah batas bagi semua kita yang hidup untuk selalu saling menghargai atas keyakinan yang berbeda. Ahok (Basuki) yang kontoversial dengan ketegasannya bahwa berani berbuat untuk orang banyak adalah tanggung jawab kepada Tuhan memalui iman Kristen. Dan tidak pernah mengucilkan niat baik bagi iman yang berbeda-beda dalam Hukum Undang-Undang Dasar'45 dan Pancasila yang menyatukan Indonesia.
Ini adalah kutipan liputan kompas.com dimana seorang warga berbaju koko putih terlihat ikut mengantre bersama pegawai negeri sipil (PNS) DKI dalam halalbihalal bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/7/2016).
Pria paruh baya itu terlihat memberikan Al Quran beserta beberapa buku lainnya sesaat usai bersalaman dengan Basuki.
( Baca Juga : Diserang lawan politiknya, Ahok berikan ayat Alkitab )
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto yang berdiri di samping Basuki pun terlihat tertarik melihat tindakan pria tersebut.
Basuki dan Djarot menerima buku dari pria yang diketahui bernama Teuku Arif Sayang tersebut.
"Iya terimakasih, Pak," kata Basuki kepada Teuku.
Pria paruh baya itu terlihat memberikan Al Quran beserta beberapa buku lainnya sesaat usai bersalaman dengan Basuki.
( Baca Juga : Diserang lawan politiknya, Ahok berikan ayat Alkitab )
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto yang berdiri di samping Basuki pun terlihat tertarik melihat tindakan pria tersebut.
Basuki dan Djarot menerima buku dari pria yang diketahui bernama Teuku Arif Sayang tersebut.
"Iya terimakasih, Pak," kata Basuki kepada Teuku.
Kepada wartawan, Teuku mengatakan memberi sejumlah buku kepada Basuki. Yakni Al Quran, Alkitab, buku kisah 25 Nabi, serta buku Asmaul Husna.
"Saya memberi buku ini kepada Pak Ahok (Basuki), karena saya yakin suatu hari Pak Ahok akan jadi Presiden," kata Teuku.
Teuku mengaku sebelumnya juga sudah sering bertemu dengan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta. Dia tak hanya mengadu, tapi juga mengapresiasi kinerja mantan Bupati Belitung Timur.
Salah satu yang diapresiasinya adalah tersedianya kursi dan meja di Pendopo Balai Kota untuk warga.
"Saya pernah ke Balai Kota sejak zaman Pak Ali Sadikin. Tapi baru kali ini ada gubernur yang kasih kursi di depan (pendopo), itu pelayanan," kata Teuku yang tinggal di kawasan Cawang, Jakarta Timur tersebut.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment